Puisi Tentang Kita

Sorak sorai lam tanpa bintang

Tiada nada penyejuk hati

Langit tersenyum dalam diam

Semua terpaku akan kasih sayang, perpisahan, dan kembali

Enam tahun kelam

Ilmu suci berhamburan mulai buian hingga kini

Nasihat pembangkit revolusi

Antara adab, pengorbanan, tumbuh dalam raga ini

Disertai jari-jari keikhlasan

Bimbingan yang berarti luas, tak berhenti dalam sekejap

Tak ternilai akan kebaikan itu

Semua berjalan pada rotasinya

Jasamu tak terbalas oleh luasnya jagad raya ini

Ampuni aku waahi guruku

Ridhoi akan perpisahan ini

Enam tahun tercipta

Kisah klasik merangkai arti hidup sesungguhnya

Alam menatap dengan iri

Sendu, gurau, tawa, tangis terlewati

Tiada kata sendiri, karena kau selalu di hati

Menyertai liku hidup ini, selalu dan untuk selamanya

Tapi kini, adalah akhir kisah klasik di istana ini, kawan

Enam tahunku pergi

Disertai isak dalam hati

Sekuat hati mengubur diri

Tanpa peluk dan cium ayahanda dan ibunda

Sendiri menatap langit

Sendiri menantang gelapnya dunia

Dan kini ku hadir tuk kembali dalam peluk dan cium ayahanda dan ibunda

(Created by : St. Rahma Matondang/Puisi Perpisahan)

Kisah Telah Usai

Teman,

Kisah ini telah usai

Hadirmu pernah ditakdirkan menjadi sulur dalam bola raksasa kehidupan

Dan hari ini, sulur itu terlepas

Tapi tetap membekas

Guru,

Kami yang memulai dengan ketidaktahuan

Kamu yang masih lugu enam taun silam

Kau sinari dengan butir butir pengetahuan

Kau rawat dan jaga dengan doa-doa penuh keikhlasan

Pesanmu,

“Jangan pernah berhenti melakukan kebaikan

Berakhlaklah seperti akhlaknya Sang Junjungan

Jadilah sebaik-baik umat yang menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran”

Ah, berat sekali pesanmu

Illahi, tempatkan mereka dalam Jannah-Mu

Ayah, Ibu,

Satu babak dalam skenario telah usai

Babak baru adalah pengabdian

Terima kami dalam pangkuanmu Ayah dan Ibu

Kami, ank-anakmu yang dulu sering kau nina bobokan

Sekarang pulang dengan harapan

Semoga pengabdian ini menjadi ladang penuh kebaikan

(Created by : Khulaimah Musyfiqah/Puisi Perpisahan)

Perjalanan Hidup

Hidup adalah pilihan

Penuh warna dan rintangan

Meski cobaan terus datang menekan

Namun semua untuk masa depan

Ibu dan Ayahku malaikat hidupku

Guru, pahlawan dan petunjuk langkahku

Dalam menuntut ilmu di Pondok ini

Demi mencapai ridho Ilahi

Terima kasih, wahai guruku

Semua jasamu kan terkerkenang di kalbu

Terima kasih, wahai Pondokku

Nama baikmu kan ku jaga selalu

Setiap hariku dalam bimbinganmu

Kau pahlawanku wahai guruku

Kini tibalah waktunya

Perpisahan diantara kita

Suka duka kita lalui bersama

Dalam mengabdi di Pondok tercinta

Selamt jalan, wahai temanku

Semoga langkahmu akan indah selalu

Terima kasih, Ayah dan Ibu

Pengorbananmu selalu ada untukku

Doa dan ridhomu selalu menyertaiku

Terima kasih, oh Ayah Ibuku

Terima kasih, oh guru-guruku

(Created by : M. Zuhal Haris/ Lagu perpisahan)

#Haflah et-Takhrij (Wisuda Pelepasan) Future Generation, 1 Mei 2014 ({})

 

This Is Us !

Buku Tahunan,

  1. Apakah yang dimaksud dengan BT (Buku Tahunan)? Sebutkan unsurnya!

Hhh,,, bukan kawan, ini sama sekali bukan soal ujian! Ini hanya soal…. entahlah, anggap saja ini soal pembuka yang sama lezatnya dengan makanan pembuka.

Dan kau tahu, BT (Buku Tahunan) yang sekarang kau pegang ini, tulisan yang kau baca, ternyata ada kisah lainnya yang mungkin tidak kalian tahu.  Semua tentang BT, semua tentang kegilaan yang ada di dalamnya.

Tentang Bagus dan lay-outnya, tentang Mutiara dan targetnya,tentang Fulan dan kameranya (hhh, lagi lagi si Fulan), dan Fulanah dan prakatanya, tentu saja itu tidak mudah, teman!

PBTS (Panitia Buku Tahunan Sekolah), dimana kau harus berlari di saat semua orang berjalan, dimana kau harus berkutat dengan kamera di saat semua orang berkutat dengan pelajaran, di mana kau harus meninggalkan sarapanmu untuk menjadi si Paparazi, di mana kau harus rela untuk tidak ikut foto di saat organisasimu berfoto ria (sungguh, ini benar terjadi!), dimana kau harus bergadang dan berlay out-lay out ria saat semua orang terlelap, semua itu butuh perjuangan.  Tentu saja itu demi kalian!

Tapi tentu saja itu tidak semengerikan yang kalian kira, kami memiliki keasyikan sendiri; tertawa di tengah-tengah perkumpulan PBTS, bernarsis-narsis ria dengan segala kegilaan yang kami punya, dan kalian harus tahu bagaimana rasanya mengedit bintik-bintik merah bernama jerawat di setiap wajah teman-temanmu.  Baiklah, itu tidak perlu diceritakan.

Dan tentu saja, terkadang ada kisah yang tidak bisa kau ungkapkan.   Tetapi, tulislah apa saja yang ada di hatimu, tidak harus berguna sekarang, tapi suatu saat nanti itu pasti berarti.

 

 

Rain and Stars

Both are nice looking, but both never be one,,

It such the story of us, try to keep it well but none know what happened next

Dear you, I hope this story can be better next as what we hope last

Together me and you, forever after 🙂

Pesan Untuk Sahabat

Semangat Pagi !

Pagi adalah momen terbaik untuk memulai hari. Tapi, tergantung bagaimana kau memulainya, dengan senyuman atau sebaliknya. Karena di pagi hari, di awaal hari yang baru, target target baru ada. Hari ini adalah realita, kemarin adalah sejarah, dan esok adalah misteri, tapi masih bias di prediksi. It’s predictable!

Dengar kawan !
1. Jika kau menyayangi hidupmu, maka tak ada waktu bagimu untuk memikirkan kematian! Kadang negative thinking, ketakutan, dan kekhawatiran hanya memperburuk keadaan. Sekarang kamu sudah mulai tua! Dewasa? Siapa yang tau! Mulailah berubah menjadi yang lebih baik tentunya, lebih dewasa, dan berdamailah dengan perubahan. That’s the way to survive! Ubahlah pola pikiranmu dalam menyikapi sesuatu menjadi professional dan lebih professional lagi. Karena hidup itu bagaimana kita menyikapi jutaan problematika yang ada didalamnya.

2. Belajarlah untuk berpuas hati seburuk apapun kondisi kamu sekarang! Karena semua pasti ada hikmah yang tersirat, apaun telah ditetapkan oleh-Nya. Syukurilah! Jangan memandang problematika hanya dari satu sisi! Di setiap kenikmatan pasti ada madharat yang menyertainya. Di setiap kemalangan, pasti ada hikmah yang menyertainya pula. Ubahlah sudut pandangmu atas dunia! Karena orang hanya memandang sesuatu hanya dari sisi negatifnya, cenderung tidak akan pernah puas dan tidak pernah bersyukur walau prosesnya bertahap; mengeluh maksimal, malas berdoa, tidak bersyukur, kufur nikmat, dan yang terakhir, MENYALAHKAN TUHAN! Sungguh tak beradab!

3. Sabar dapat diartikan sebagai mengikat, yaitu mengikat energy negatifa dan membuangnya jauh jauh agar hidup kita menjadi lebih baik. Sabar itu : selalu berdoa untuk mengikuti perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Sabar itu disaat mampu untuk menahan diri dari perbuatan keji dan dosa. Sabar tiu disaat kita dapat berpegang teguh pada akidah Islam. Sabar itu disaat kita mampu untuk tidak mengeluh saat ditimpa musibah. Sesungguhnya Allah bersama orang orang yang sabar, maka bersabarlah!

Great thankful for Ihda Ciptaditama 🙂

Aku

Tiada teman menemani
Hari hari menjadi sunyi
Hanya lawan ku dapati
Hari hari menjadi gelap

Aku
Hanyalah virus mematikan
Sehingga
Manusia enggan mendekatiku

Aku ini sampah
Sampah yang tak berguna
Yang tak dapat keluar dari pahitnya hidup
Yang hanya bisa menjadi buah bibir setiap orang

Apalah arti hidup ini
Jikalau tak ada manusia
Yang au mendekati
Aku yang tak bias berbuat apa apa ini

Ya Allah…
Berikanlah hamba-Mu ini
Kawan sejati
Yang tak pernah putus tali persahabatannya hingga akhir hayat

Kawan,
Jika perpisahan memisahkan kita
Apa yang akan kau lakukan?
Apa kau masih mengingatku?
Apa kau masih mengingat kenangan kita dulu?

(11 Agustus 2008)

Puisi ini dibuat ketika saya duduk di kelas 1 SMP. Mungkin terlalu terinspirasi dari puisinya Chairil Anwar yang berjudul “Aku” juga, tapi Beliau mengibaratkan dirinya sebagai binatang jalang, berbeda dengan puisi yang satu ini. Berlebihan memang, namanya juga anak SMP, belum begitu mengerti sastra sepenuhnya. Dengan puisi ini, saya bertekad untuk terus menjaga tali persahabatan dan pertemanan dengan sahabat sahabat dan teman teman apapun yang terjadi -bahkan jika mereka tak mengganggap saya sebagai teman- karena di dunia ini tidak ada sebutan MANTAN untuk sahabat ataupun teman. Thank’s a lot guys for giving some colorful stories in my life. 🙂

Bedah Buku “Rahasia Nikmatnya Menghafal Al-Quran”

1
Tepatnya pada tanggal 18 Januari 2014, PPDQ menghadirkan seorang penulis dari Mizan Publisher yang akrab dikenal dengan Kang Deden dengan membedah buku karangannya yang berjudul “Rahasia Nikmatnya Menghafal Al-Quran” yang di moderator oleh Al-Ustadz Diki Wardiyansyah. Satu dari beberapa acara yang diadakan oleh PPDQ seraya merayakan Milad yang ke-46, sederetan acara yang telah dirancang oleh asatidz dan ustadzaat beserta pengasuh dan pemimpin pondok juga staff lainnya berlangsung selama kurang lebih 4 hari yang dimulai pada tanggal 18 Januari 2014 sampai dengan 21 Januari 2014.
Kang Deden yang berkelahiran di Cianjur, 6 Juli 1986 ini sudah meraih begitu banyak kilauan prestasi, diantaranya : Juara 1 Baca Kitab Kuning Tingkat Nasian di Sumatera Selatan pada tahun 2007, Juara 1 Tahfidz Qur’an 30 Juz dan Tafsirnya dalam Bahasa Arab mewakili Banten Tingkat Nasional pada tahun 2008, Juara 1 Tahfidz Qr’an 30 Juz dan Tafsirnya dalam Bahasa Indonesia pada tahun 2010 di Bengkulu, dan Juara 1 Tahfidz Qur’an 30 Juz dan Tafsirnya dalam Bahasa Arab di Maroko Tingkat Nasional pada tahun 2011.
Subhanallah, bagi Beliau, walaupun segudang prestasi telah diraihnya, ketawadhuan amatlah penting untuk selalu bersemayam menghiasi diri yang amatlah lemah. Menurut Beliau, menulis merupakan sebuah kebutuhan yang tak bias ditinggalkan sejak bangku SMP dan akan lebih nikmat lagi jika menulis sesuai dengan bidang keilmuan yang kita kuasai. Berawal dari gerakan yang tak disadari dan tak disangka ternyata sudah banyak hasil karya yang tercipta indah.
Buku ini menceritakan catatan catatan Beliau tentang menghafal 30 Juz selam 2 bulan. Subhanallah, itu adalah waktu yang singkat untuk menghafal 30 Juz. Keunggulan dari buku ini adalah cerita tentang sahabat sahabat Rasulullah SAW. Dan ketertarikannya dalam menghafal Al-Quran dan pengalaman Beliau sendiri dalam menghafal Al-Quran. Al-Quran seperti apel yang sangat manis. Kalau tidak manis, berarti lidahnya yang salah bukan apelnya. Semakin sibuk seorang Hamba dalam urusan dunianya, semakin pula ia membutuhkan Al-Quran sebagai pedoman hidup dan untuk memperlancar pekerjaannya, baik di dunia maupun di akhirat.
Inilah seulas cara Beliau dalam menghafal Al-Quran dan tidak melupakannya : 1. Terus menerus diulang, dibaca, dan memiliki kerinduan tersendiri saat kita lupa membacanya. 2. Berkesan dalam menghafal. 3. Mendapat keindahan dari makna Al-Quran. 4. Dalam kondisi rileks. Bagi siapapun yang berkesan dalam menghafal Al-Quran, mungkin metode ini baik diterapkan karena sangat mudah.
Di akhir perjumpaan kami kali itu pun, ditutup dengan beberapa tips untuk menulis : 1. Menulis apa yang sedang difikirkan. 2. Berlanjut, jangan ganti judul. 3. Tulis apa yang kita bias kuasai. 4. Lakukan relaksasi dengan Al-Quran. 5. Selesaikan. “Jangan nyari atau mikir bagus dulu. Tapi semua yang bagus itu yang ditulis dan yang tidak bagus adalah apa yang tidak ditulis”, inilah kalimat yang Beliau hanturkan pada penghujung acara. Semoga kita semua termasuk orang orang yang beruntung dan sukses seperti Beliau. Amiin

(Written by : Uswatun Hasanah and Ulfah Putri Bisba)

Sebuah Kisah yang Tak Sempurna

Langkahku terhenti seiring berlalunya waktu
Seluruh tenagaku hilang tak bersisa
Lalu jatuh berlutut di tengah derasnya air mata
Semua memori terekam kembali
Suka, duka, canda, tangis
Menari nari ria di ujung kelopak mata
Seakan akan semuanya tak pernah terulang lagi
Secepat inikah ceritaku sampai di garis akhir?
Akankah ku usaikan rangkaian kata
Yang selama ini ku tulis untuk mengenang cerita kita?
Karena kurasa, kisah ini belum sepenuhnya sempurna
Akhir cerita yang menggantung
Entah bahagia atau sedih
Aku tak ingin semua usai dan tak sempurna
Bisakah kita ukir kembali cerita indah
Dengan tinta emas dan mengenagnya sampai akhir hayat?